Ma’News – Yogyakarta – 15/12/2025 – SAKO Pandu Ma’arif NU DIY pagi ini berangkat ke Kota Semarang. Tepat pada tanggal 15 Desember 2025, rombongan yang terdiri dari 48 peserta bertolak menuju Kota Semarang untuk mengikuti “Kemah Perdamaian dan Kemanusiaan Satuan Komunitas Pramuka Pandu Ma’arif Nahdlatul Ulama Jawa Tengah tahun 2025”. Para peserta yang terbagi dalam 6 sangga (tiga sangga putra dan tiga sangga putri) ini akan berkemah di Bumi Perkemahan Pudiklatda Candra Birawa Karanggeneng, Gunung Pati, mulai dari tanggal 15 hingga 19 Desember 2025.
Membawa misi pelestarian alam, kegiatan tahun ini mengusung tema besar “Merawat Jagad Mencintai Lingkungan untuk Masa Depan”. Tema ini menjadi landasan bagi seluruh rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh SAKO Pandu Ma’arif NU Jawa Tengah tersebut.
Guna memastikan kelancaran dan keselamatan peserta selama kegiatan, kontingen DIY didampingi langsung oleh jajaran pengurus SAKO Pandu Ma’arif NU DIY. Tim pendamping yang turut serta antara lain Taufik Ahmad Soleh, M.A., Yani Rismawati, S.Pd., Wiyadi, A.Ma., Doni Saputra, S.Pd., Siti Sulastri, S.Pd., Sulastri Puji Astuti, S.Pd., Rohmad Pamungkas, S.I.P., dan M. Nanang Rifa’i, S.Pd.
Jauh sebelum keberangkatan, persiapan mental dan spiritual peserta telah dimatangkan melalui acara pelepasan dan doa bersama yang digelar di Aula Gedung PWNU DIY pada tanggal 06 Desember 2025. Dalam momen tersebut, Dr. Tadkiroatun Musfiroh, M.Hum., selaku Ketua Majelis Pembimbing SAKO Pandu Ma’arif NU DIY, menitipkan pesan melalui Sarwidi, M.Pd. Beliau menekankan agar setiap anggota pandu memiliki kemampuan adaptasi yang cepat, cekatan, serta disiplin dan kekompakan tim yang solid. Mengingat kegiatan berlangsung di puncak musim hujan, kesiapan fisik dan mental yang tangguh menjadi syarat mutlak yang tidak bisa ditawar.
Tidak hanya menuntut ketangguhan peserta, kewaspadaan tingkat tinggi juga ditekankan kepada para pembina dan pendamping. Manajemen risiko menjadi aspek wajib yang harus diperhatikan karena faktor cuaca dan lokasi perkemahan. Para pendamping diinstruksikan untuk mampu memitigasi segala kemungkinan, memantau kondisi emosi serta stamina anak, dan memberikan perlindungan serta contoh konkret. “Jaga keselamatan anak-anak. Kalau ada apapun harus gerak cepat namun tetap terukur,” pesannya.
Senada dengan semangat kedisiplinan tersebut, nilai-nilai akhlak dan kepemimpinan juga menjadi bekal utama yang disematkan oleh Ketua Tanfidziyah PWNU DIY, Dr. K.H. Ahmad Zuhdi Muhdlor, M.Hum. Beliau berpesan agar peserta senantiasa menjaga nama baik almamater LP Ma’arif NU PWNU DIY melalui sikap, ibadah, dan aktivitas yang baik.

“Jadikan event ini sebagai kesempatan belajar, terutama belajar skill kepemimpinan, tapi jangan lupa menjadi anggota yang baik juga,” pesan beliau sebelum memimpin doa bersama untuk keberkahan, keamanan, dan kesehatan seluruh kontingen.
Besar harapan dari seluruh rangkaian persiapan dan keberangkatan ini adalah agar setiap anggota SAKO Pandu Ma’arif NU DIY tidak hanya pulang membawa trofi kemenangan, tetapi juga kembali dengan pribadi yang lebih matang, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan. Semoga seluruh peserta diberikan kelancaran dalam mengikuti kegiatan, mampu menyerap ilmu dari setiap pengalaman, serta selamat kembali ke Yogyakarta dengan membawa kebanggaan bagi almamater dan keluarga.
