Wednesday, September 10, 2025
Home Ma'News Perkuat IPTEK: LPMNU DIY Bersama PkM PBSI FBSB UNY Gelar Pelatihan Pembuatan Asesmen HOTS Berbasis G-Form dan QR Code untuk Guru SLTA Bahasa Indonesia

Perkuat IPTEK: LPMNU DIY Bersama PkM PBSI FBSB UNY Gelar Pelatihan Pembuatan Asesmen HOTS Berbasis G-Form dan QR Code untuk Guru SLTA Bahasa Indonesia

by lpmnudiy
0 comment

Ma’News – Gunungkidul (03/06/2024) – Transformasi digital terus bergulir di LP Ma’arif NU DIY (LPMNU DIY). Sejumlah layanan yang awalnya dilakukan secara manual, ke depan akan terdigitalisasi. Hal ini mendasari LPMNU DIY dan Tim PkM PBSI FBSB UNY untuk menggelar acara Pelatihan Pembuatan Asesmen HOTS (Higher-Order Thinking Skills) berbasis Google Form dan QR Code yang dikhususkan untuk Guru SLTA Bahasa Indonesia di bawah naungan LPMNU DIY.

Foto Bersama Guru SLTA Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA YAPPI Wonosari

Rangkaian acara Pelatihan Pembuatan Asesmen HOTS berbasis Google Form dan QR Code untuk Guru SLTA Ma’arif DIY tahap II ini sukses dilaksanakan di SMK YAPPI Wonosari Gunungkidul pada Senin, (03/06/2024). Pertemuan kedua pelatihan pembuatan Asesmen HOTS berbasis Google Form dan QR Code yang dihadiri oleh kurang lebih 30 Guru Bahasa Indonesia jenjang SLTA tersebut merupakan hasil kerja sama antara LP Ma’arif NU PWNU DIY dengan Tim PkM PBSI FBSB Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Foto Bersama Kepala SMK YAPPI Wonosari, Ketua LPMNU DIY dan Pembina Ketua PkM UNY

Kepala sekolah SMK YAPPI Wonosari Isnain Aminuddin, S.Pd.I selaku tuan rumah ikut berbahagia atas terselenggaranya acara ini. Beliau mengucapkan dalam sambutannya, bahwa dalam kesempatan yang berbahagia ini, peserta diharapkan dapat menikmati acara dengan baik dan tanpa rasa keterpaksaan, sehingga ketika kegiatan sudah berjalan maka keikhlasan akan muncul.

Dr. Tadkiroatun Musfiroh selaku Ketua LP Ma’arif NU PWNU DIY menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini diharapkan bisa diikuti dengan baik oleh semua guru karena dengan mengikuti kegiatan ini dapat menjadikan poin tambahan prestasi, dimana prestasi tersebut bisa dijadikan syarat tambahan untuk mendaftar sebagai calon Kepala Sekolah, karena di LP Ma’arif NU sendiri untuk sistem pemilihan kepala sekolahnya berupa lelang jabatan, jadi siapa saja yang memenuhi syarat bisa mendaftar.

banner

Dalam sambutannya, beliau juga berharap pelatihan ini dapat melahirkan produk yang bisa di-HKI-kan. Memiliki 1 HKI poinnya sama dengan menang juara 1 tingkat Kabupaten/Kota. Setara juga dengan pelatihan 6 bulan. Beliau menegaskan bahwa pelatihan ini sungguh-sungguh harus diperhatikan, termasuk MGMP yang melaksanakan kegiatan menulis bersama, kolaborasi riset, itu juga bisa di-HKI-kan, dan di-ISBN-kan.

Pembina Ketua PkM Prof. Dr. Maman Suryaman M.Pd dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada forum. Kebetulan minggu ini minggu tenang, minggu depan sudah masuk UAS. Beberapa hari yang lalu juga daring. Semoga pelatihan ini menjadi ikhtiar di dunia sebagai keselamatan di akhirat. PkM ini diinisiasi oleh Bu Itadz dan ini yang ketiga semoga bisa terus berlanjut. Tentunya kegiatan harus terprogram, tidak secara tiba-tiba, dan keperluan-keperluan harus dikembangkan. Segera diprogram untuk pengembangan Guru Bahasa Indonesia khususnya di LPMNU DIY, ujar Prof. Maman.

Profesionalitas guru itu berbeda dengan pegawai di sektor formal yang lain. Guru atau dosen itu bekerja menulis buku, riset, publikasi, menghadiri undangan, tidak pernah berhenti. Artinya semua yang akan dilakukan itu harus dibuat secara terprogram. Juara itu harus disiapkan, juara itu harus dibuat, karena salah satu tanggung jawab guru adalah mengembangkan instrumen yang bermutu. Sekarang zaman sudah serba digital dan juga dapat menggunakan Artificial Intelegent (AI), imbuh Prof. Maman.

Acara tersebut dilanjutkan dengan pemaparan soal HOTS dari guru-guru LPMNU DIY dan mendapat tanggapan positif dari Prof Maman. Presentasi dilakukan oleh 8 guru dengan masing-masing memaparkan 10 soal. Setiap guru diminta untuk membuat 10 soal berbasis HOTS yang akan dibuat model quiz menggunakan google form. Prof Maman juga memberikan tambahan, bahwa dalam membuat soal itu harus didasari dengan kisi-kisi yang sesuai namun bukan hanya mengganti pernyataan kisi-kisi dengan pertanyaan, tetapi harus dapat membuat siswa untuk berpikir dalam menjawab, tidak hanya menebak jawaban saja.

Kemudian pelatihan diakhiri dengan praktik pembuatan asesmen berbasis google form dan QR code oleh Ibu Titis dan Ibu Mentari selaku tim PkM PBSI FBSB UNY. Ibu Titis mengatakan bahwa terkadang siswa-siswa itu ketika melihat soal yang berlembar-lembar sudah tidak semangat, sehingga dengan menggunakan google form siswa menjadi lebih bersemangat dan tidak terlalu mengkhawatirkan banyaknya soal yang mereka kerjakan. Ujian pun bisa dilakukan  di mana saja tidak harus di dalam ruang ujian, tetapi juga bisa di luar kelas sehingga siswa tidak jenuh. Setelah itu, Ibu mentari melanjutkan dengan praktik pembuatan QR Code untuk soal-soal yang telah dimasukkan di google form. (Staf Humas dan Publikasi)

You may also like

Leave a Comment

LP Ma’arif NU PWNU DIY adalah lembaga otonom Nahdlatul Ulama (NU) di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berfokus pada pengelolaan pendidikan. Sebagai bagian integral dari NU, LP Ma’arif NU PWNU DIY memiliki misi untuk mengembangkan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

LOCATION

Edtior's Picks

Latest Articles